Wali Kota Bekasi Peduli Guru dan Tenaga Kependidikan

Dr. H. Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Bang Pepen itu merupakan Walikota Bekasi yang sudah memimpin Bekasi sejak tahun 2013.  Karena era kepemimpinannya begitu gemilang, membuat beliau begitu dikenal oleh masyarakat Bekasi. Hingga pada akhirnya ia kembali berhasil menjabat Walikota Bekasi periode 2018-2023, yang didampingi oleh Wakilnya Bapak Dr. Tri Adhianto.

Pria yang lahir di Bekasi, Jawa Barat pada 3 Februari 1964 tersebut, sebelum terjun kedunia politik, merupakan seorang pegawai swasta. Beliau tercatat pernah bekerja sebagai asisten pergudangan dan supervisor logistik di PT. Halliburton Indonesia. Selain itu karirnya terus naik, dan pernah menjadi Direktur PT. Rampita Aditama Rizki.

Setelah sukses bekerja sebagai pegawai swasta dan menjadi direktur sebuah perusahaan, beliau lantas terjun ke dunia politik. Dr.H.Rahmat Effendi berhasil dan pernah menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi 1999–2004, Ketua DPRD Kota Bekasi 2004–2008 dan Wakil Walikota Bekasi periode 2008-2013.

Dalam menjalankan tugasnya, sebagai Kepala Daerah di Kota Bekasi, Bang Pepen berhasil mengubah wajah Kota Bekasi dari kota yang kumuh, terbelakang bahkan muncul meme di medsos bahwa Kota Bekasi disebut-sebut kota yang terletak di luar planet bumi. Kota Bekasi berubah cepat menjadi kota maju di berbagai sektor pembangunan dan sendi kehidupan. Mulai dari menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik, membangun sarana prasarana kota, meningkatkan kehidupan sosial masyarakat, meningkatkan perekonomian kota, dan mewujudkan kehidupan masyarakat agar aman, tertib, tentram, dan damai. Buahnya sejumlah penghargaan diraih baik dari pemerintah pusat, provinsi  bahkan pihak swasta. Selama kurun waktu tahun 2019 ada 24 penghargaan yang diterima Dr. H. Rahmat Effendi.

Keberhasilannya tidak membuatnya jumawa, Bang Pepen sangat peduli terhadap dunia pendidikan di Kota Bekasi. Saking cintanya terhadap dunia pendidikan, Visi Kota Bekasi untuk periode 2018-2023 Bekasi Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan, menempatkan posisi “cerdas” pada prioritas pertama. Dalam pandangan Beliau, kalau ingin kotanya maju dan sejahtera  serta ihsan harus dimulai dari pendidikannya. Berbagai langkah dan kebijakan strategis diambil dalam dunia pendidikan diantaranya: Pertama memerger sekolah-sekolah dasar yang satu komplek untuk dibangun SMP, SMA dan SMK baru. Kedua meluncurkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) bagi siswa SD, SMP, SMA dan SMK;  Ketiga memberikan tunjangan daerah bagi para Guru PNS, meski ada sedikit kendala  pada masa transisi Pilkada,  yang berefek pada tidak stabilnya keuangan daerah. Keempat Bang Pepen sangat peduli dengan Tenaga Guru Honorer, dan berani taruhan untuk membayar tenaga Hononer sesuai Upah Minimum Kota (UMK).

Hal fantastis yang perlu ditiru oleh Walikota/Bupati lainnya, Bang Pepen berani mengeluarkan Surat Keputusan untuk guru honorer, artinya membuka peluang bagi tenaga honorer di sekolah negeri mendapatkan tunjangan sertifikasi. Hal ini tidak berlebihan karena Bang Pepen berprinsip bahwa seseorang menjadi berhasil dan sukses, disitu ada peran dan jasa pahlawan tanpa tanda jasa. Insha Allah pejabat yang peduli kepada pendidikan khususnya para guru hidupnya akan mulia selamannya.

Pada masa merebahnya Coronavirus Disease (Covid-19), Bang Pepen cepat tanggap mengambil langkah-langkah strategis dengan mengeluarkan surat keputusan tentang status tanggap darurat Bencana Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi infeksi Coronavirus Disease (Covid-19) yang salah satu isinya memerintahkan semua siswa dan guru untuk belajar dan bekerja dari rumah.

Walikota Bekasi memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, untuk merancang dan mengatur kegiatan belajar dari rumah selama 2 minggu mulai dari tanggal 16 sampai dengan 31 Maret 2020 untuk periode pertama, disusul dengan edaran perpanjangan masa tanggap darurat periode kedua, mulai tanggal 1 sampai dengan 14 April 2020 untuk tetap belajar dan bekerja dari rumah.

Tidak cukup disitu, dengan mewabahnya Coronavirus Disease (Covid-19) ini, berdampak terhadap perekonomian di Kota Bekasi, terutama ASN dan Non ASN, Walikota Bekasi berani mengajukan surat permohonnan penangguhan pemotongan pinjaman kepada Bank Jabar dan Banten mulai bulan April, Mei dan Juni 2020.

Keberanian dan kepeduliannnya terhadap pada ASN dan Non ASN, terutama guru dan tenaga kependidikan perlu kita apresiasi dan acungkan jempol. Bahkan Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI),   Dudung Nurullah Koswara mengatakan “ajuan Walikota Bekasi adalah sebuah gambaran bahwa pemimpin setingkat walikota tanggap dan tahu sikon”. 

Saya berharap Bank Jabar dan Banten peka dan tanggap terhadap tuntutan para guru dan tenaga kependidikan yang diwakili oleh Walikota Bekasi. Ayo kita terus majukan Kota Bekasi tercinta ini, dengan bekerja cerdas, bekerja tuntas dan bekerja ikhlas.  Saya memohon Bapak Walikota tetap mencintai para guru dan tenaga kependidikan yang ada di Kota Bekasi. Saya mendoakan semoga Bapak diberikan kesehatan, keberkahan dan keselamatan dalam mewujudkan Kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan.  Semoga….

Kota Patriot, 2020

YanTas