Uji Kompetensi Asesor dari Kebun Sawit
Di tengah pandemi Covid-19, Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah
(BAN-S/M), menggelar Uji Kompetensi Asesor (UKA) secara online. UKA
diikuti oleh seluruh asesor, secara serentak se-Indonesia pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 2020.
Saya sebagai salah satu peserta UKA harus menyiapkan laptop
dengan fasilitas kamera (webcam) aktif, yang terkoneksi secara stabil dengan
internet. Lalu Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kertas kosong ditunjukkan ketika
pengambilan foto.
Nomor induk asesor menjadi otomatis sebagai
nomor peserta. Saat pertama login saya harus meng-capture diri,
sehingga ada kesamaan antara foto yang ada pada Sistem Informasi Penilaian
Akreditasi (Sispena) yang teregistrasi dengan foto yang di-capture saat
ujian.
Peserta harus dalam posisi duduk sendiri dalam ruangan
tertutup dan tidak ada gangguan atau intervensi dari orang lain. Peserta tidak
diperbolehkan menggunakan kalkulator, buku, maupun catatan lain, alat
komunikasi seperti telepon seluler selain perangkat yang akan digunakan ujian,
jam tangan (arloji), kamera dan sebagainya.
Uji kompetensi asesor tahun 2020 berlangsung
dari pukul 07.30-14.30 WIB ini dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi I tes kognitif
yang berisi kompetensi pengetahuan dan tes bakat skolastik. Sesi II tes
non-kognitif yang meliputi kepribadian, karakter, dan integritas.
Lumayan juga duduk
sendirian dari jam 7.30 sampai dengan 14.30 WIB. Cukup melelahkan, terutama
mata yang harus bersahabat dengan laptop kesayangan.
Ujian
dari Kebun Sawit
Dari mana peserta mengikuti UKA? Tentu saja dari rumah
masing-masing. Tapi jika ada kesulitan akses internet bisa mengikuti ujian di
tempat lain, dengan syarat tidak bersama orang lain.
Pada umumnya teman-teman melakukan ujian di rumah
masing-masing. Karena dianggap nyaman begitu juga dengan sinyal internet yang cukup memadai.
Tetapi lain halnya dengan teman kita, yaitu Bapak Muhatarom
dari Kabupaten Muaro, Propinsi Jambi. Dia harus mepasang tenda di kebun sawit
agar mendapat sinyal dan tak kehujanan.
Saya kagum dengan beliau, karena di tengah keterbatasan
beliau dengan semangat berupaya mengikuti kegiatan ini. Saya berharap beliau
bisa lulus untuk tetap bertugas sebagai assesor.
Bagi saya mengikuti UKA yang diselenggarakan oleh BAN-SM, merupakan
anugerah, karena bisa bersama-sama teman yang sudah lama menjadi asesor. Saya
menjadi asesor baru seumur jagung. Belum banyak pengalaman, karena ditugaskan
baru 2 kali putaran.
Terima kasih saya sampaikan pada BAN-SM, yang telah memberi
kesempatan untuk mengambil bagian dari acara tersebut. Semoga BAN-SM bisa menemukan
calon asesor IASP2020.
Harapan saya bisa terekrut di dalamnya, tapi dengan senang
hati dan saya rela tak terekrut, jika ada yang lebih memenuhi harapan BAN-SM. Saya
tetap bersyukur, paling tidak saya telah menikmati prosesnya.
Sistem Online Akan
Dipertahankan
Sepertinya ujian semacam ini akan terus dilakukan oleh
BAN-S/M. Hal ini dianggap sebagai terobosan baru, sistem ini sangat efektif dan
efisien. Bukan saja aman dalam mencegah penularan Covid-19, tapi mungkin bisa
menghemat anggaran negara.
Perangkat ujian seperti laptop, internet, listrik, dan paket
data semua ditanggung peserta. Juga tak ada biaya cetak soal karena paperless.
Begitu juga, tak ada biaya sewa hotel.
Dengan cara demikian BAN-SM bisa menghemat anggaran. Sistem
semacam ini, sepertinya akan dipakai terus. Bukan hanya untuk uji kompetensi,
tetapi akan juga dipakai untuk diklat assesor. Kecuali untuk visitasi, mungkin
tidak bisa secara online karena perlu data dan fakta yang ada di sekolah.
Bekasi, 21 Juni 2020
Yan Supyanto
Doakan saya bisa lulus teman-teman!
BalasHapusAamiin smg sukses
BalasHapusAamiin sukses ya PAK
BalasHapusMantap Pak...
BalasHapusDi mata kami, Bapak kami anggap sudah lulus.
Assesor Hebat
Sukses ya pak
BalasHapusSukses...pak supyanto
BalasHapusLuar biasa semangat. Semoga sukse. Kunjungi blog https://nurainiahwan.blogspot.com
BalasHapusSemangat Pak.
BalasHapusSukses selalu pak
BalasHapusSukses selalu buat abah, ditunggu kontribusi mendunianya!
BalasHapus