Pespektif Kepemimpinan KS di Era Pandemi

Baru-baru ini jagat media sosial diramaikan dengan polemik wacana pembukaan kembali sekolah. Banyak pihak merasa khawatir; Orang tua, PGRI, KPAI, dan IDAI pun bersuara. Kendati demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa keputusan pembukaan kembali sekolah akan ditetapkan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Di masa transisi menuju fase kenormalan baru, para kepala sekolah (KS)  dituntut untuk lebih memahami masalah kesehatan anak-anak. Tetapi tidak hanya kesehatan saja, masalah proses pembelajaran juga harus tetap berlangsung. Lantas bagaimana peran kepemimpinan kepala  sekolah di era pandemik ini?

Menyimak  obrolan  yang saya dapat melalui WhatApp grup dan Facebook,  beraneka ragam pendapat, kebijakan, strategi dan solusi yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh para kepala sekolah, diantaranya:

Berbicara kepemimpinan organisasi sekolah, kepala sekolah merupakan seseorang yang berada digarda terdepan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Kepala sekolah merupakan ujung tombak keberhasilan satuan pendidikan.

Dalam masa kedaruratan sekarang ini, seorang pemimpin harus memiliki wawasan di dalam membaca situasi dan kondisi sehingga mampu menempatkan diri untuk memengaruhi atau memberdayakan seluruh stekholder yang ada di masa covid 19.  

Kepala sekolah sebaiknya bisa bersama-sama, bahu membahu dalam menangani virus ini sehingga berdampak positif di masa yang akan datang dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Seorang kepala sekolah semestinya lebih mengerti kondisi dan situasi serta keadaan, dengan update perkembangan pandemi sehingga lebih bisa mempertimbangkan sebuah keputusan dan tindakan.

Kepala sekolah semestinya belajar berdamai dengan situasi apapun. Pada kondisi ini kepala sekolah akan teruji bagaimana sikap leadershipnya, kritis, mengkomunikasikan, kreativitas, inovasi, interpreuner, kaloborasi, menginspirasi, memotivasi dan menggerakkan sumber daya yang ada.  

Kepala sekolah diharapkan menghasilkan kebijakan yang menyelesaikan masalah pembelajaran di era pandemi, sebagai upaya tetap melayani siswa dengan prinsip total quality of education.

Sebagai contoh kepala sekolah dan seluruh guru menyiapkan berbagai skenario pembelajaran, menyiapkan guru untuk adaptif dengan situasi apapun.

Kepala sekolah hendaknya memiliki kebijakan yang bersifat fleksibel. Perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentu menimbulkan konsekuensi dan dampak baik posistif maupun negatif.

Tidak semua orang tua murid memiliki pasilitas internet, atau melek IT, ini salah satu kendala pembelajaran sistim daring, selain anak didik juga mengalami kejenuhan.

Sebagai kepala sekolah, selaiknya mengambil kebijakan agar guru melakukan home visit kepada siswa yang mengalami masalah di atas, dengan tetap melaksanakan protokoler covid 19.

Dengan adanya keputusan yang mensyaratkan siswa dan guru melakukan PJJ maka kepala sekolah sepantasnya mampu menularkan semangat perubahan kepada guru,siswa dan orang tua secara cepat dan akurat dengan cara terus memberikan pelayanan maksimal kepada guru, siswa dan orang tua.  

Selain itu kepala sekolah dianjurkan untuk melakukan evaluasi cepat dengan pihak-pihak sekolah jika ada kendala demi terciptanya pembelajaran PJJ yang menyenangkan bagi guru, siswa dan orang tua.

Mungkin yang terberat adalah siswa yang jenuh belajar PJJ karena sangat lama. Yang kemarin saja sudah luar biasa bosannya. Belajar tatap muka meski protokol covid tetap riskan orang tua khawatir. Karena pelaksanaanya tidak semudah skenarionya. 

Dilain pihak, tuntutan kerja di depan mata adalah menyusun KTSP Masa Pandemi, yang akan kita gunakan sebagai acuan kerja tahun palajaran 2020/2021.

Membekali guru kemampun menyusun program dan persiapan mengajar dengan penyesuaian materi dan jam  berafiliasi pada pedoman pembelajaran jarak jauh revisi kemendikbud

Peran kepemimpinan kepala sekolah di era pandemi korona ini kompleksitasnya bertambah. Pada awalnya kepala sekolah sabagai pemimpin instusi/lembaga pendidikan yang di dalamnya ada manajemen akademik, manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, dimasa corona ini bertambah satu lg yaitu manjemen kesehatan.

Kepala sekolah idealnya berperan aktif dan mampu mengambil tindakan-tindakan strategis dan tepat dalam menentukan teknis pembelajaran secara daring. Kepala sekolah harus mampu menjelaskan dan menyosialisakan kepada warga sekolah bagaimana kita menjaga diri sendiri dan orang lain agar terhindar dari penularan virus corona dan harus memahami betul protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Kepala sekolah seyogyanya mampu mengatur dan memanfaatkan keuangan yang minim di masa sulit ini, agar operasional sekolah tetap berjalan. Kepala sekolah harus mampu  mengelola sikap dan emosional terhadap tuntutan baik dari pimpinan, guru, siswa, orangtua murid maupun masyarakat akibat pengaruh dari corona ini.

Kepala sekolah sepatutnya, memberi arahan pencegahan penularan corona kepada warga sekolah. Bekerjasama dengan orangtua murid untuk menjelaskan kepada peserta didik tentang bahaya Corona. Menegaskan dan menerapkan sepuluh protokol covid19 dilingkungan sekolah dan menyosialisasikan arahan dari Dinas kesehatan kepada warga

Bagi sekolah swasta kepala sekolah penting untuk bekerjasama dengan yayasan untuk menyiapkan sarana protokoler pencegahan copid 19. Bersama guru menyiapkan materi pembalajaran online.Bersama guru  dan wali murid berkoordinasi untuk menjaga anak-anak di rumah dan dalam pendampingan belajar online.

Kepala Sekolah berperan menentukan kebijakan sekolah, dan berupaya menjamin keselamatan dan kesehatan sekolah, dan berperan memanfaatkan tekhnologi untuk pembelajaran. Kepala sekolah dapat memberikan semangat kepada guru, anak dan orang tua. Kepala sekolah berkoordinasi dengn guru-guru agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Kepala sekolah dapat memberikan pemahaman pendidikan bukan penugasan.

Kepala sekolah sebaiknya memiliki kreativitas dan inisiatif yang tinggi dalam menyikapi keadaan seperti ini.  Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik walaupun siswa tidak berada di sekolah. Kepala sekolah seyogyanya dapat menyikapi keadaan ini dengan bijaksana agar para guru merasa tenang dan nyaman tidak resah dan gelisah.

Selain itu, ada tantangan bagi kepala sekolah. Inovasi terhambat regulasi yang sering berubah-ubah. Menyusun ulang program pengembangan pun ngga jadi jaminan kalau regulasi lama dalam waktu cepat diganti regulasi pengganti. Sistem pembiayaan butuh prosedur dan proses panjang. Sementara cari aman tanpa berbuat pun juga jadi tindakan yang kurang tepat.

Demikian pendapat teman-teman, mudah-mudahan korona cepat berakhir. Sehingga proses pembelajaran kembali normal, seperti biasanya. Amiin.

Bekasi, 14 Juni 2020

Yan Supyanto

Terima Kasih kepada Ibu dan Bapak Hebat:
#DudungAbdulQodir#InsanulKamil#arif#Marwani#Hendrawati#
#Wawan#Misan#M.sanusi#YeniSulastri#AbdulGofhur#ThorfatulAini#RahmanWahyudi#dll.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadwal Masuk Sekolah dari Kemendikbud Sudah Keluar, Simak Panduan Pola Hidup Baru untuk Cegah Corona

Pertama

KETIKA MASA DEPAN ADALAH SEKARANG