Makna Hari Lahir Pancasila di Tengah Pandemi Corona
Pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan pemerintah itu disampaikan dalam peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka Bandung. Dengan ketetapan itu, setiap tanggal 1 Juni akan diliburkan dan diperingati sebagai sebagai Hari Lahir Pancasila.
Proses munculnya Pancasila sebagai dasar negara memang tak serta-merta. Awalnya adalah Mohammad Yamin. Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei 1945, Yamin mengusulkan dasar negara yang terdiri atas Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Lalu Soepomo pada 31 Mei 1945 juga mengusulkan dasar negara. Poin-poin yang diusulkan Soepomo berupa: Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.
Pada tanggal 1 Juni, Soekarno kemudian menyebut dasar negara yang diusulkan Yamin itu sebagai Pancasila. Atas dasar itu, maka tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir istilah Pancasila.
Lima butir Pancasila adalah semangat kolektivitas yang menyeimbangkan nilai individualisme milik demokrasi.
Ketuhanan Yang Maha Esa. Telah diingatkan jauh-jauh hari, Bung Karno berpesan agar bangsa ini ber-Tuhan dengan mengedepankan sifat toleransi dan solidaritas. Agama dijalankan dengan cara yang berkeadaban, hormat-menghormati satu sama lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila mengandung prinsip kemanusiaan sekaligus keadilan sosial. Nilai liberal dan sosialisme, berani dipasang berdampingan. Jadi cerminan identitas bangsa, bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa yang ekstrem. Tidak hitam-putih pilih kiri maupun kanan, tapi mengambil jalan tengah.
Prinsip moderat dapat membangun dialog di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan golongan. Sikap bijak bagi kodrat pluralistik yang kita miliki.
Lantas apa makna hari lahir Pancasila di tengah pandemi corona?
Penetapan Hari Lahir Pancasila bisa jadi hanya penting bagi kalangan tertentu. Bagi ilmuwan sejarah, politisi, dan pemerintah, mungkin ini menjadi peristiwa penting. Akan tetapi, bagi sebagian besar masyarakat, hal itu seperti tak ada pengaruhnya sama sekali, kecuali penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional.
Ini bisa dimaklumi karena sejak puluhan tahun warga negara Indonesia hidup dan bergelut bersama dalam bingkai dasar negara yang disebut Pancasila. Ada pihak yang memperoleh manfaat sangat besar karena pemahaman dan implementasi atau pelaksanaan nilai-nilai Pancasila itu. Namun tak sedikit masyarakat yang mendapat sebaliknya karena penerapan nilai Pancasila itu diinterpretasikan sesuai kepentingan pihak tertentu.
Bagi masyarakat kecil, seolah tak akan terpengaruh terhadap keputusan pemerintah soal Hari Lahir Pancasila. Mereka sama sekali tak peduli dengan hal itu. Bukan itu yang menjadi kebutuhan mereka. Justru yang menjadi harapan mereka adalah, bagaimana pelaksanaan nilai-nilai dasar Pancasila itu diterapkan secara konsisten agar memenuhi rasa keadilan rakyat kecil atau memihak kepentingan rakyat yang jumlahnya mayoritas di negeri ini. Itu saja, tidak lebih.
Apalagi pada situasi seperti ini, dimana virus corona telah menjadi sebuah pandemi yang tak kunjung mereda. Ratusan negara di dunia termasuk Indonesia, merasakan dampak yang signifikan terutama dalam bidang perekonomian. Sudah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini tetapi sepertinya belum menemukan titik terangnya. Sebagian lapisan masyarakatpun dirasa kurang mendukung dengan kebijakan yang ada, dengan alasan urusan perut tak bisa ditunda.
Setelah diberlakukannya kebijakan PSBB dirasa belum mendapatkan hasil yang cukup maksimal. Karena dalam penerapannya, masih ada sebagian dari lapisan masyarakat yang merasa dirugikan dan enggan menaati peraturan baru tersebut. Para pedagang kecil misalnya, mereka merasa keberatan karena kehadirannya serasa terlupakan.
Semenjak diberlakukannya peraturan pembatasan jam operasional berdagang membuat para pedagang merasakan perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupannya. Mereka yang sehari-hari hanya menggantungkan hidup dari hasil berdagang harus merasakan nasib yang merana.
Bagaimana tidak, efek yang ditimbulkan dari adanya social distancing sudah mempengaruhi besaran pemasukan bagi para pedagang. Ditambah lagi dengan pemberlakuan pembatasan jam operasional untuk berdagang semakin membuat pemasukan menurun drastis.
Omset yang semula hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai menurun dari angka yang seharusnya. Alih-alih mengeluarkan kebijakan untuk membatasi infeksi tetapi justru malah menimbulkan masalah baru dan bukan menjadi solusi.
Memang ditengah pandemi ini pemerintah telah menjanjikan bantuan untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi mengapa sampai saat ini belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Realisasi dari kebijakan tersebut belum berjalan mulus sebagaimana mestinya. Pelaksanaannya yang tidak seragam menjadi topik evaluasi bersama. Sehingga kita perlu andil bersama dalam menuntun, mengontrol, serta memantau proses pelaksanaan kebijakan yang ada. Sebab, sebaik-baiknya regulasi merupakan regulasi yang terealisasi.
Dengan melihat proses penetapan PSBB dalam suatu daerah maka dikhawatirkan PSBB hanya akan menjadi sebuah kebijakan, tanpa adanya pelaksanaan secara seragam yang mencakup seluruh wilayah. Jika hal ini terjadi, maka menyebabkan dampak yang sangat fatal. Pemerintah akan dinilai lamban dalam menangani kasus covid-19 sehingga imbasnya rakyat kecil yang merasakan.
Selain itu, PSBB masih belum menjadi titik terang dari segala tanda tanya yang tercipta dari masyarakat. Kebijakan lain telah muncul dengan adanya rencana penerapan new normal life. Padahal penyebaran covid-19 belum menunjukkan penurunannya.
Disinilah diperlukan pemaknaan yang komprehensif, sehingga setiap warga negara merasakan keadilannya. Lebih-lebih di hari lahirnya Pancasila. Idealnya seperti halnya menyambut hari lahir orang-orang yang dicintai, hari lahir Pancasila pula penting untuk diperingati.
Mungkin sulit untuk sepenuhinya dihayati, tapi paling tidak kita mengerti. Bahwa 1 Juni bukan sekadar seremonial saja. Beruntungnya kita punya fondasi. Meski implementasi belum harmoni dengan teori. Semoga rakyat dapat berlindung di bawah naungan lima sila dasar negara. Ada tempat kembali bagi warga miskin di negeri ini.
Idealnya, Semangat Pancasila sila pertama hendaknya meyakinkan bangsa Indonesia bersatu-padu di bawah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Perbedaan-perbedaan di antara sesama warga negara Indonesia tidak perlu diseragamkan. Melainkan dihayati sebagai kekayaan bersama yang wajib disyukuri. Keragaman di nusantara harus dipersatukan dalam wadah negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Maka dalam kerangka kewarganegaraan, tidak perlu dipersoalkan mengenai etnis, agama, warna kulit bahkan status sosial seseorang. Semua orang memiliki kedudukan yang sama sebagai warga negara. Setiap warga negara adalah rakyat. Rakyat itulah yang berdaulat dalam negara Indonesia.
Seperti cita-cita founding fathers saat merumuskan dasar negara, yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, menciptakan rasa keadilan segera terwujud.
Keberadaan Pancasila sedang diuji oleh adanya covid-19. Semoga dengan adanya covid-19, timbul kesadaran baru akan pentingnya rasa keimanan terhadap Tuhan YME, rasa kemanusiaan, mengutamakan persatuan, selalu bermusyawarah serta menciptakan keadilan bagi seluruh warga Negara Indonesia.
Mari jaga Pancasila sebagai dasar negara kita, agar negara Indonesia berdiri tegak, kekal dan abadi.
Bekasi, 1 Juni 2020. Yan Tas
Selamat hari Lahir Pancasila, semoha kita bisa menjalankan Pancasila bukan di kejalankan....
BalasHapusLuar biasa. Masuk materinya
BalasHapusPancasila yg lahir 1 Juni 45 blm dijalalanlan dg sepenuhnya. Padahal PO dasi bernegara
Luar biasa. Kokoh bersama Garuda
BalasHapusLuar biasa TOP
BalasHapusLuar biasa . Mari kita jaga bersama nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi keutuhan NKRI
BalasHapusSelamat hari lahir Pancasila, mg NKRI tetap kokoh, Pancasila sbg tuntunan berperkehidupan berbangsa dan bernegara...
BalasHapus